Jumat, 17 Februari 2012


Nama              : Indri J W Pomatow
Tkt                  : 1 (Th.M)
Tugas              : Eksposisi Torah
1.Kejadian 1:28  :  Hal ini bukan berarti bahwa Allah terlepas dari hakNya sebagai pemilik alam semesta namun manusia merupakan pelayanan dibawah Allah yang bertanggung jawab dengan alam oleh karena dosa mansuia sendiri.
2. Kejadian 2:17 :  Dalam kasus ini kematian yang dimaksud adalah bukanlah kematian jasmaninya melainkan kematian rohani yakni hubungan manusia dengan Tuhan Allah terputus
3. Kejadian 2:18 : Hawa diciptakan sebagai penolong bagi Adam untuk beranak cucu, bersekutu dengan dia namun hawa memiliki kedudukan yang sama dan setara dengan Adam dengan demikian kesendirian manusiapun lenyap.
4. Kejadian 3:5 : Ini merupakan bujukan ular yang bukan menyiratkan pengetahuan yang tanpa batas seperti Allah namun merupakan pertanyaan abadi tentang keotoman dan kebebasan manusia.
5. Kejadian 3:16 : ini merupakan suatu hukuman atas perempuan dalam melahirkan dan membesarkan anak menjadi manusia seutuhnya
6. Kejadian 3:16 : Pada bagian ini dipergunakan kata “Teshuqah” dan paling cocok diterjemahkan sebagai “barpaling” dan bukan “berahi”.  Jadi “teshuqah”tidak berarti hasrat atau selera seksual dari wanita kepada pria tapi kata kerja “berkuasa” atasnya menyatakan perintah Allah para suami dalam hubungan dengan istri.
7. Kej.7:14: Kain bersetubuh dengan istrinya yang diambil dari saudaranya sendiri karena akan memperanakkan anak laki-laki dan perempuan.
8. Kejadian 9:6 : Hak dan kewajiban diberikan kepada manusia untuk menghukum mati setiap pembunuh.  Ini adalah perintah pertama yang Allah berikan untuk mengatur hubungan diantara orang berdosa,
9. Kej.14:18-19 : Ini merupakan suatu penghormatan dari Melkisedek kepada Abaraham, sekalipun ia mengakui bahwa apa yang telah dicapai tersebut hanya bisa terjadi karena pertolongan Allah yang Maha tinggi.
10. Kej.22:1: dalam bagian ini Allah bertujuan untuk menguji Abraham, melihat hatinya apakah ia mau taat kepada Tuhan serta untuk menguatkan dan membangunnya.
11. Kej. 22:2 : Tujuan Tuhan bagi Abraham ini hanyalah untuk membuktikan ketaatan dan besarnya Iman Abraham.
12. Kej.26:3-5 : berkat janji Allah kepada Abaraham bukan karena perbuatannya tetapi harus dipahami bahwa janji dan berkat tetap mendahului perintah Allah untuk taat dan melaksanakan segala perintah Allah.
13. Kej. 50:19-20: Yusuf mencapai posisi yang dikehendaki Allah. Ia mengormati pemeliharaan Allah dalam keadaan yang ia alami dan sebuah pengajaran yang diberikannya kepada saudara-saudaranya yaitu mereka harus tetap memandang kepada tangan Allah bukan hanya kebaikan tetapi juga penderitaan dan  pencobaanNya.
14. Kel.3:18: hal ini bukanlah merupakan tindakan penipuan Allah atau Musa.  Ada perbedaan besar antara kebohongan dengan menyembunyikan informasi yang menyita hak untuk tahu yang disebabkan karena sikap jahat  kepada Allah dan standar moralnya.
15.Kel.9:12: Agar Firaun dan seluruh bangsa Mesir melihat besarnya kuasa Tuhan dan bukti bahwa Allah menghendaki umatNya menikmati berkat dan pemeliharaanNya.
16. Kel.12:35-36 : Isarel tidak mencari harta orang Mesir ataupun memaksa mereka tetapi Allah sendiri yang mengerjakan dalam kerelaan hati mereka dan Allahpun memenuhi janjiNya.
17.Kel.21:23-25 : Merupakan harga tebusan yang harus dibayar untuk pelanggaran masing-masing bukan mata ditusuk supaya buta juga.
18. Kel.22:25: Belas kasihan mengambil bagian pada posisi ini secara khusus kepada orang yang benar-benar tidak mampu.
19. Kel.31:18: Istilah janji Allah lebih menunjuk kepada kuasanya yang luas dan tiad terbatas.
20. Kel.33:19-23: Musa tidak bias melihat secara langsung kemuliaan Allah namun ketika kemuliaan lewat Allah memperbolehkan Musa melihat akibat sisa kemilau yang dihasilkan oleh kehadiranNya, dilain pihak ini merupakan suatu bukti persahabatan dan komunikasi Musa dengan Allah.
21.Im.18:5 : Konteks ini lebih mengarah kepada pengudusan dari pada pembenaran
22. Bil.22:20-22: Kemahakuasaan Tuhan membuktikan bahwa kutuk yang dilakukan kuasa iblis tidak bisa diucapkan pada waktu nabi palsu mencoba mengutuk.  Allah memberkati dan menentukan segala sesuatu, iblis tidak mampu mengutukinya.
23. Ul. 21:18-21: Ayat ini mejelaskan apa yang harus dilakukan kalau ada naka yang melanggar hokum kelima dari kesepuluh hukum kelzakuan anak ini berbahaya pada jemaah Tuhan dan bukan kelakuan nakalnya saja.
24. Kej. 4: 3-4 : Allah mengindahkan Habel karena sikap hatinya dan mmotifasinya dalam memberikan persembahan.
25. Kej. 5:3-5: Hal ini dapat dipahami sebagai bahwa Adam bisa mencapai usia panjangnya namun juga membuktikan bahwa manusia akan mencapai masa akhir hidupnya sebagai akibat dari dosa dan Adam sebagai gambaran kceseluruhan manusia.
26. Kej.5:23-24: bargaul dengan Allah yakni “Henokh berjalan dalam kehendak Allah dan mengikuti segala perintahNya.
27. Kej.6:1-4 : Ini merupakan bagian kejahatan besar manusia yaitu pernikahan anak-anak Allah (keturunan Set) yang saleh dengan perempuan manusia yang berdosa namun juga ini menunjukkan pertambahan jumlah manusia.
28.Kej.6:6 : Meupakan penyesalan Allah bukan kepada ciptaanNya tetapi pada kejahatan itu sendiri.  Allah sangat mengasihi manusia yang telah dibelenggu oleh kejahatan.
29.Kej.6:9: Nuh adalah seorang yang tidak terpengaruh dengan keadaan sekitar yang penuh dengan kehendak untuk berbuat dosa sehingga Nuh dipakai Allah untuk merealisasikan tujuan Allah bagi ciptaanNya didunia.
30.Kej.6:19-20: Nuh adalah seorang yang taat dalam persipannya untuk masuk kedalam bahtera. Melakukan segala sesuatu dengan tulus hati dan sesuai dengan yang diFirmankan Tuhan kepadanya.
31.kej. 9:24-25: Kanaan dikutuk sebagai akibat dari Ham karena keteledorannya.  Kanaan dipakai karena ia menjadi bapa leluhur bangsa-bangsa yang diusir oleh keturunan Sem yaitu bangsa Israel.
32.Kej.12:11-13 & 20:1-3: Keluarnya Abram dari tanah perjanjian imannya menjadi lemah karena ketakutannya dengan keadaannya didepan orang Mesir namun demikian Allah tetap memberkatinya dengan kekayaan dan Abrahampun kembali ketanah perjanjian.
33. Kej.25:8: Adalah kisah akhir hidup Abraham dimana ia dikuburkan disuatu teempat bersama dengan para leluhurnya.
34. Kej.32:24-28: Yakub bergumul untuk memperoleh berkat dari Allah dan akhirnya iapun menang dan Ia diberi nama Israel “Ia bertekun bergumul dengan Allah).
35. Kej.49:10: Yehuda diutamakan dalam pemberkatan Yakub walupun Yusuf diindahkan oleh Yakub diberkati oleh Tuhan, perjanjian Allah diteruskan melalui Yehuda.
36. Kel.4:24-26: Musa yang tidak taat kepada perintah Tuhan tentang sunat.  Jadi sebelum sebelum Tuhan memakai Musa untuk menyelamatkan “anak sulungNya” (Israel), Musa sendiri harus menaati Allah mengenai anaknya sendiri.
37.Kel.6:16-20&12:40: Tiga generasi orang Lewi: kaum Ruben< Simeon dan bani Kora. Setelah 430 tahun mereka diMesir mereka dibawah keluar dari Mesir Oleh Tuhan melalui perantaraan Musa dan Harun.
38. Kel.20:4-6: Israel dilarang membuat patung untuk disembah atau menggantikan Allah dalam posisinya sebagai Allah yang memerintah dan berkuasa sepenuhnya bagi Israel.
39. Kel.20:8-11: Allah melindungi hari ketujuh untuk kebaikan orang Israel dan untuk mendukung hubungan umatnya dengan diriNya sendiri.  dasar penghukuman Allah ini adalah penciptaan alam semesta.
40.Kel.20:13: Yang dilarang adalah pembunuhan dengan sengaja.  Pemerintah diberi hak oleh Allah mengambil nyawa manusia yang berbuat jahat.  Alasan seorang pembunuh harus dihukum mati ialah karena manusia diciptakan menurut gabar dan rupa Allah.
41. Kel.24:9-11 & 33:18-20: Allah menampakkan diri hanya kepada mereka yang berkenan kepadaNya  ataupun yang ditentukanNya sebab yang berdosa tidak dapat melihat wajah (kemuliaan)Allah.
42.Im.11:3-6: Tuntutan mengenai binatang yang haram dan halal diberikan antara lain untuk alasan kesehatan tapi juga untuk menolong Israel agar terpisah dari kelompok masyarakat fasik disekitar mereka.
43.Im.16:7-10: Persembahan  lembuh jantan ini adalah usaha untuk memperoleh pengampunan dosa dan juag mcerupakan pendamaian yaakni secara simbolis dosa dipindahkan dai manucsia dan dibawah kedaerah maut.
44.Bil 12:5: Bangsa Israel mangatai Musa baerkaitan dengan istrinya yang sebenarnya karena iri hati dengan kedudukannya namun walaupun ia selalu membawa perkaranya kepada Tuhan hal ini tidak dikatakan kepadaNya. Ketegaran hatinya membuat ia beekenan kepada Allah.
45. Bil.25:7-13: Pinehas bertindak sebagai orang yang perhatian terhadap kemerosotan moral bangsa Issrael dan penyembahan berhala.  Prinsipnya dinyatakan dalam mempertahankan kehormatan Allah, kasih akan kebenaran dan benci akan dosa sehingga Isarel dipulihkan dari tulah yang menimpa mereka.
46. Bil. 35:31:  Dengan keadilan da kekudusan Allah maka pembunuh tidak diisinkan bebas oleh karena Allah mengijinkan kebenaran dan kekudusan dipelihara umatNya  sebagai bangsa yang kudus.
47. Ul. 24:1-4: Pedoman Allah untuk mengatur perceraian dalam Israel kuno khusunya bagi wanita dengan memutuskan ikatan perjanjian nikah, melindungi dan membebaskan dari tanggung jawab terhadap suaminya.
48. Ul.24:16: Hal ini berkaitan dengan peraturan agar lebih disiplin dengan perbuatan yang tidak dikehendaki Tuhan dengan cara penghukuman ditanggung secara sendiri-sendiri dan tidak dapat ditimpahkan kepada orang lain dengan kata lain seseorang menimba dari apa yang dilakukan atau dikerjakannya.    








Rasul Paulus adalah seorang yang berasal dari keturunan Yahudi akan tetapi dalam pelayanannya ia bekerja terutama di tengah bangsa non Yahudi. Sebelum Paulus mulai menulis tulisan – tulisannya ia telah menjadi orang –orang Kristen dan pemberita Injil selama 17 tahun. Tulisan –tulisan Paulus adalah surat nyata, surat yang ditulis kepada orang –orang yang memang ada dan mempunyai masalah –masalah nyata. Tulisan –tulisan Paulus penuh dengan gagasan – gagasan teologis yang memberikan keyakinan. Surat – surat Paulus ditilis pada masa awal gereja. Paulus meyakini bahwa hanya ada dan hanya dapat ada satu Allah (Roma 3:30 ; 1 Kor. 8:4,6 ; Gal.3:20 ; Efesus 4:6). Kemulian Allah dilihat Paulus sebagai pendorong untuk tingkah laku. Allah senantiasa menjadi pusat segala –galanya adalah Allah yang mulia. Paulus menegaskan dalam suratnya kepada jemaat Efesus bahwa orang beriman telah dipilih sebelum dunia dijadikan melalui Yesus Kristus untuk mengerjakan segala –galanya menurut rencana kehendak-Nya dan hal ini merupakan jaminan dari Allah yang nyata. Berbuat baik bagi orang beriman merupakan sasaran atau bentuk ucapan syukur karena kita sudah ditetapkan dari semula. Pandangan Paulus dalam penghakiman adalah bahwa Allah bertindak aktif dan penghakiman merupakan pemberian belas kasihan bagi orang beriman. Roma 12:16 menuliskan bahwa penghakiman merupakan bagian dari berita Injil. Ide pokok Paulus tentang kasih Allah adalah ketika manusia masih berdosa dan tidak berharga dimata Allah tetapi Kristus mati bagi mereka. Allah memberikan kasih-Nya tanpa batas, Ia telah mencurahkannya kedalam hati kita melalui Roh Kudus (Roma 5:5). Bagi Paulus peristiwa penjelmaan, kematian Yesus yang menghasilkan pendamaian dan kebangkitan adalah sebagai buah kasih Allah yang mendatangkan keselamatan dan dalam proses ini Allah itu aktif mengerjakan semuanya. Keselamatan adalah oleh kasih karunia Allah. Kehidupan orang kristen bergantung pada Allah dan panggilan-Nya, karena itu keselamatan juga merupakan suatu tanggung jawab terhadap Allah. Allah bekerja dalam diri umat-Nya (Filipi 2:13) bagi pelayanan pemberitaan Injil dan dalam tanggung jawab itu dibutuhkan kesetiaan yang mutlak dengan tulus ikhlas. Kerejaan adalah menyangkut kuasa Allah. Pada akhir zaman semua kekuasaan duniawi akan berakhir dan kerajaan diserahkan kepada Allah sehingga Allah menjadi “semua didalam semua” (1Kor.15:24-28). Paulus dalam pemahamannya akan Kristus memandang Yesus sebagai benar –benar manusia, Kristus penguasa tertinggi atas segala penguasa dimanapun dan bagaimanapun orang memahaminya. Paulus memusatkan pemberitaannya tentang Kristus, yaitu karya keselamatan melalui kematian-Nya yang menjadikan jalan pendamaian. Kasih Allah didalam Yesus Kristus oleh Paulus ditekankan yaitu ketika Kristus disalib demi menebus dosa manusia, sehingga keselamatan terjadi melalui Dia. Paulus memandang segala sesuatu dari sudut Kristus. Kristus adalah yang tertinggi, adalah kekuasaan-Nya sebagai Tuhan melampaui dunia ini dan melampaui kehidupan ini yakni sampai ke surga dan bersifat kekal. Karya penyelamatan bagi Allah melalui Kristus dilakukan karena kehidupan manusia yang diperbudak oleh dosa. Bagi Paulus manusia sudah tidak mampu membebaskan diri, terjerat dalam kuasa dosa. Orang dapat mengalami dan merasakan karya penyelamatan Kristus ketika dia percaya kepada Kristus. Di sisi hukum Paulus menegaskan bahwa melakukan hukum taurat tidak berarti dibenarkan dihadapan Allah (Roma 3:20). Hukum ada untuk menghantar kita kepada Kristus supaya kita dibenarkan karena iman (Gal.3:24). Dalam pandangan Paulus, kematian dalam dunia berasal dari dosa Adam. Karena Adam telah berdosa dan kita berada dalam persekutuan dengan Adam, maka kita mati. Upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Paulus berbicara tentang murka Allah pada akhir zaman (1Tes.1:10) dan murka Allah turun atas orang –orang durhaka (Efesus 5:6). Murka dan penghakiman menunjukan Allah secara aktif menentang sepenuhnya setiap bentuk kejahatan. Ajaran Paulus juga nenekankan bahwa yang mendatangkan keselamatan bagi orang – orang berdosa adalah kematian Kristus yang membawa pendamaian. Kematian merupakan sarana yang dipakai Allah untuk mengalahkan segala bentuk kejahatan. Kematian Kristus menghasilkan pembebasan dari semua kuasa lain yang memperbudak kita. Musuh itu sudah dikalahkan oleh karya penyelamatan Allah dalam diri Kristus dengan cara yang sesuai dengan kebenaran. Oleh Paulus kasih Kristus dapat dilihat dari berbagai bentuk dimana kasih itu dicurahkan dalam hati kita, kasih Kristus untuk semua orang beriman dan kasih Allah terlihat dari kasih Allah yang Mahakuasa (Rom.8:35-39). Akan tetapi Paulus tidak memisahkan Bapa dari Anak keduanya satu dalam karya kasih yang mendatangkan keselamatan. Paulus meyakini bahwa Roh itu Ilahi ; Dia adalah Roh Allah (Roma 8:14) dan Roh itu adalah oknum yang nyata, yang diam didalam diri orang beriman (1Kor.6:19 ; 2Tim.1:14). Roh itu aktif dalam kehidupan orang beriman dan kehidupan gereja. Roh itu bersaksi bersama roh kita (Roma 8:16), berdoa untuk kita (Roma 8:26-27), menyucikan kita (Roma 15:16). Roh berperan dalam pembenaran (1Kor.6:11) dan dalam penyataan (1Kor 2:10). Sewaktu kita percaya kita dimeteraikan dengan Roh (Ef.1:13). Berhubungan dengan jemaat Paulus memberikan gambaran bahwa jemaat merupakan suatu bangunan dengan Kristus sebagai dasarnya (1Kor.3:16). Iman menjadi ciri orang – orang Kristen. Karena oleh iman kita menerima dan memiliki anugerah keselamatan. Iman itu sendiri berasal dari Allah, sebab kepada setiap orang yang percaya, Allah mengaruniakan suatu ukuran iman (Roma 12:3). Bagi Paulus kasih itu kegenapan hukum taurat (Roma 13:8-10), kasih merupakan pusat, karena kasih adalah hakikat Allah sendiri yang dibangun dijalan kebaikan. Paulus meyakini bahwa Allah akan menyempurnakan apa yang telah dikerjakan-Nya sampai pada satu klimaks dimasa yang akan datang. INJIL YOHANES : AJARAN KRISTUS Injil Yohanes menekankan tentang ke-Ilahian Kristus. Yohanes menyebut Yesus sebagai firman dititik beratkan pada keagungan Yesus. Firman itu disebut bersama dengan Allah dan firman itu adalah Allah itu sendiri. Bagi Yohanes Yesus adalah Mesias seperti yang dinanti – nantikan oleh orang Yahudi, namun ia tidak membatasi apa yang akan dilakukan oleh Mesias seperti pemahaman orang Yahudi. Anak Allah adalah figur yang jauh lebih agung daripada Mesias da fungsinya sebagai hakim dunia. Anak manusia dapat mengacu pada keselamatan (Yoh. 9:35), tetapi dibagian lain mengacu pada kematian Kristus (12:23 ;13:31). Bagi Yohanes kesaksian tentang Yesus penting, tetapi yang paling penting adalah kesaksian tentang Yesus. Dan Yohanes memberikan pendapat bahwa Allah ikut terlibat, karena Ia telah memberi kesaksian tentang Yesus. Yohanes menulis tentang tanda – tanda agar supaya orang percaya (20:31). Kata pekerjaan dipakai Yohanes untuk menyebut perbuatan manusia, baik perbuatan yang baik (3:2 ; 8:39) maupun perbuatan jelek (3:19-20 ; 7:7), tetapi secara khusus ia memakainya untuk menyebut perbuatan Yesus. Yohanes jelas menampilkan bahwa Yesus benar – benar manusia. Ia menjalani kehidupan yang benar – benar manusiawi dalam kerendahan dan keadaan tidak dikenal serta pada akhirnya Ia mengalami kematian dikayu salib. Kemanusiaan Yesus penting untuk bisa memahami tujuan dari apa yang ditulis dalam Injilnya. INJIL YOHANES : ALLAH SANG BAPA Yohanes menghubungkan Bapa dan Anak sejak dalam prolognya dan secara konsisten Yohanes mengajarkan bahwa Bapa dan Anak dalam arti tertentu adalah satu (10:30). Pengikat Bapa dan Anak adalah kasih. Bapa mengasihi Anak (3:35 ; 5:20 ;10:17) sebaliknya Anak mengasihi Bapa (14:31). Yohanes 14:31 adalah satu – satunya tempat dalam PB yang secara jelas menyebutkan tentang kasih Anak kepada Bapa. Allah tidak pernah mengabaikan orang percaya dan kepercayaan bergantung pada cengkraman Allah yang kuat pada diri kita. Pengutusan Anak oleh Bapa untuk membawa Keselamatan kepada dunia (3:17) dan dalam pandangan Yohanes Allah adalah Allah yang mengutus. Dia mengutus Anak, Dia mengutus Roh Kudus. Secara konsisten Yohanes mengajarkan bahwa tak seorang pun mengenal Allah kecuali melalui penyataan yang dibawah oleh Yesus. Allah memberikan kepada manusia pengajaran yang mereka perlukan. Orang yang menanggapi apa yang difirmankan-Nya kepada mereka mengakui kehadiran-Nya didalam pelayanan Yesus. Yang ditekankan oleh Injil Yohanes adalah saat sekarang. Allah dinyatakan dan hadir ditengah – tengah kita. Yohanes menekankan kedudukan Kristus dalam segala sesuatu yang akan terjadi pada akhir zaman. Yohanes menantikan kedatangan kembali Kristus, kebangkitan semua orang mati dan penghakiman terakhir.