Jumat, 17 Februari 2012

Rasul Paulus adalah seorang yang berasal dari keturunan Yahudi akan tetapi dalam pelayanannya ia bekerja terutama di tengah bangsa non Yahudi. Sebelum Paulus mulai menulis tulisan – tulisannya ia telah menjadi orang –orang Kristen dan pemberita Injil selama 17 tahun. Tulisan –tulisan Paulus adalah surat nyata, surat yang ditulis kepada orang –orang yang memang ada dan mempunyai masalah –masalah nyata. Tulisan –tulisan Paulus penuh dengan gagasan – gagasan teologis yang memberikan keyakinan. Surat – surat Paulus ditilis pada masa awal gereja. Paulus meyakini bahwa hanya ada dan hanya dapat ada satu Allah (Roma 3:30 ; 1 Kor. 8:4,6 ; Gal.3:20 ; Efesus 4:6). Kemulian Allah dilihat Paulus sebagai pendorong untuk tingkah laku. Allah senantiasa menjadi pusat segala –galanya adalah Allah yang mulia. Paulus menegaskan dalam suratnya kepada jemaat Efesus bahwa orang beriman telah dipilih sebelum dunia dijadikan melalui Yesus Kristus untuk mengerjakan segala –galanya menurut rencana kehendak-Nya dan hal ini merupakan jaminan dari Allah yang nyata. Berbuat baik bagi orang beriman merupakan sasaran atau bentuk ucapan syukur karena kita sudah ditetapkan dari semula. Pandangan Paulus dalam penghakiman adalah bahwa Allah bertindak aktif dan penghakiman merupakan pemberian belas kasihan bagi orang beriman. Roma 12:16 menuliskan bahwa penghakiman merupakan bagian dari berita Injil. Ide pokok Paulus tentang kasih Allah adalah ketika manusia masih berdosa dan tidak berharga dimata Allah tetapi Kristus mati bagi mereka. Allah memberikan kasih-Nya tanpa batas, Ia telah mencurahkannya kedalam hati kita melalui Roh Kudus (Roma 5:5). Bagi Paulus peristiwa penjelmaan, kematian Yesus yang menghasilkan pendamaian dan kebangkitan adalah sebagai buah kasih Allah yang mendatangkan keselamatan dan dalam proses ini Allah itu aktif mengerjakan semuanya. Keselamatan adalah oleh kasih karunia Allah. Kehidupan orang kristen bergantung pada Allah dan panggilan-Nya, karena itu keselamatan juga merupakan suatu tanggung jawab terhadap Allah. Allah bekerja dalam diri umat-Nya (Filipi 2:13) bagi pelayanan pemberitaan Injil dan dalam tanggung jawab itu dibutuhkan kesetiaan yang mutlak dengan tulus ikhlas. Kerejaan adalah menyangkut kuasa Allah. Pada akhir zaman semua kekuasaan duniawi akan berakhir dan kerajaan diserahkan kepada Allah sehingga Allah menjadi “semua didalam semua” (1Kor.15:24-28). Paulus dalam pemahamannya akan Kristus memandang Yesus sebagai benar –benar manusia, Kristus penguasa tertinggi atas segala penguasa dimanapun dan bagaimanapun orang memahaminya. Paulus memusatkan pemberitaannya tentang Kristus, yaitu karya keselamatan melalui kematian-Nya yang menjadikan jalan pendamaian. Kasih Allah didalam Yesus Kristus oleh Paulus ditekankan yaitu ketika Kristus disalib demi menebus dosa manusia, sehingga keselamatan terjadi melalui Dia. Paulus memandang segala sesuatu dari sudut Kristus. Kristus adalah yang tertinggi, adalah kekuasaan-Nya sebagai Tuhan melampaui dunia ini dan melampaui kehidupan ini yakni sampai ke surga dan bersifat kekal. Karya penyelamatan bagi Allah melalui Kristus dilakukan karena kehidupan manusia yang diperbudak oleh dosa. Bagi Paulus manusia sudah tidak mampu membebaskan diri, terjerat dalam kuasa dosa. Orang dapat mengalami dan merasakan karya penyelamatan Kristus ketika dia percaya kepada Kristus. Di sisi hukum Paulus menegaskan bahwa melakukan hukum taurat tidak berarti dibenarkan dihadapan Allah (Roma 3:20). Hukum ada untuk menghantar kita kepada Kristus supaya kita dibenarkan karena iman (Gal.3:24). Dalam pandangan Paulus, kematian dalam dunia berasal dari dosa Adam. Karena Adam telah berdosa dan kita berada dalam persekutuan dengan Adam, maka kita mati. Upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Paulus berbicara tentang murka Allah pada akhir zaman (1Tes.1:10) dan murka Allah turun atas orang –orang durhaka (Efesus 5:6). Murka dan penghakiman menunjukan Allah secara aktif menentang sepenuhnya setiap bentuk kejahatan. Ajaran Paulus juga nenekankan bahwa yang mendatangkan keselamatan bagi orang – orang berdosa adalah kematian Kristus yang membawa pendamaian. Kematian merupakan sarana yang dipakai Allah untuk mengalahkan segala bentuk kejahatan. Kematian Kristus menghasilkan pembebasan dari semua kuasa lain yang memperbudak kita. Musuh itu sudah dikalahkan oleh karya penyelamatan Allah dalam diri Kristus dengan cara yang sesuai dengan kebenaran. Oleh Paulus kasih Kristus dapat dilihat dari berbagai bentuk dimana kasih itu dicurahkan dalam hati kita, kasih Kristus untuk semua orang beriman dan kasih Allah terlihat dari kasih Allah yang Mahakuasa (Rom.8:35-39). Akan tetapi Paulus tidak memisahkan Bapa dari Anak keduanya satu dalam karya kasih yang mendatangkan keselamatan. Paulus meyakini bahwa Roh itu Ilahi ; Dia adalah Roh Allah (Roma 8:14) dan Roh itu adalah oknum yang nyata, yang diam didalam diri orang beriman (1Kor.6:19 ; 2Tim.1:14). Roh itu aktif dalam kehidupan orang beriman dan kehidupan gereja. Roh itu bersaksi bersama roh kita (Roma 8:16), berdoa untuk kita (Roma 8:26-27), menyucikan kita (Roma 15:16). Roh berperan dalam pembenaran (1Kor.6:11) dan dalam penyataan (1Kor 2:10). Sewaktu kita percaya kita dimeteraikan dengan Roh (Ef.1:13). Berhubungan dengan jemaat Paulus memberikan gambaran bahwa jemaat merupakan suatu bangunan dengan Kristus sebagai dasarnya (1Kor.3:16). Iman menjadi ciri orang – orang Kristen. Karena oleh iman kita menerima dan memiliki anugerah keselamatan. Iman itu sendiri berasal dari Allah, sebab kepada setiap orang yang percaya, Allah mengaruniakan suatu ukuran iman (Roma 12:3). Bagi Paulus kasih itu kegenapan hukum taurat (Roma 13:8-10), kasih merupakan pusat, karena kasih adalah hakikat Allah sendiri yang dibangun dijalan kebaikan. Paulus meyakini bahwa Allah akan menyempurnakan apa yang telah dikerjakan-Nya sampai pada satu klimaks dimasa yang akan datang. INJIL YOHANES : AJARAN KRISTUS Injil Yohanes menekankan tentang ke-Ilahian Kristus. Yohanes menyebut Yesus sebagai firman dititik beratkan pada keagungan Yesus. Firman itu disebut bersama dengan Allah dan firman itu adalah Allah itu sendiri. Bagi Yohanes Yesus adalah Mesias seperti yang dinanti – nantikan oleh orang Yahudi, namun ia tidak membatasi apa yang akan dilakukan oleh Mesias seperti pemahaman orang Yahudi. Anak Allah adalah figur yang jauh lebih agung daripada Mesias da fungsinya sebagai hakim dunia. Anak manusia dapat mengacu pada keselamatan (Yoh. 9:35), tetapi dibagian lain mengacu pada kematian Kristus (12:23 ;13:31). Bagi Yohanes kesaksian tentang Yesus penting, tetapi yang paling penting adalah kesaksian tentang Yesus. Dan Yohanes memberikan pendapat bahwa Allah ikut terlibat, karena Ia telah memberi kesaksian tentang Yesus. Yohanes menulis tentang tanda – tanda agar supaya orang percaya (20:31). Kata pekerjaan dipakai Yohanes untuk menyebut perbuatan manusia, baik perbuatan yang baik (3:2 ; 8:39) maupun perbuatan jelek (3:19-20 ; 7:7), tetapi secara khusus ia memakainya untuk menyebut perbuatan Yesus. Yohanes jelas menampilkan bahwa Yesus benar – benar manusia. Ia menjalani kehidupan yang benar – benar manusiawi dalam kerendahan dan keadaan tidak dikenal serta pada akhirnya Ia mengalami kematian dikayu salib. Kemanusiaan Yesus penting untuk bisa memahami tujuan dari apa yang ditulis dalam Injilnya. INJIL YOHANES : ALLAH SANG BAPA Yohanes menghubungkan Bapa dan Anak sejak dalam prolognya dan secara konsisten Yohanes mengajarkan bahwa Bapa dan Anak dalam arti tertentu adalah satu (10:30). Pengikat Bapa dan Anak adalah kasih. Bapa mengasihi Anak (3:35 ; 5:20 ;10:17) sebaliknya Anak mengasihi Bapa (14:31). Yohanes 14:31 adalah satu – satunya tempat dalam PB yang secara jelas menyebutkan tentang kasih Anak kepada Bapa. Allah tidak pernah mengabaikan orang percaya dan kepercayaan bergantung pada cengkraman Allah yang kuat pada diri kita. Pengutusan Anak oleh Bapa untuk membawa Keselamatan kepada dunia (3:17) dan dalam pandangan Yohanes Allah adalah Allah yang mengutus. Dia mengutus Anak, Dia mengutus Roh Kudus. Secara konsisten Yohanes mengajarkan bahwa tak seorang pun mengenal Allah kecuali melalui penyataan yang dibawah oleh Yesus. Allah memberikan kepada manusia pengajaran yang mereka perlukan. Orang yang menanggapi apa yang difirmankan-Nya kepada mereka mengakui kehadiran-Nya didalam pelayanan Yesus. Yang ditekankan oleh Injil Yohanes adalah saat sekarang. Allah dinyatakan dan hadir ditengah – tengah kita. Yohanes menekankan kedudukan Kristus dalam segala sesuatu yang akan terjadi pada akhir zaman. Yohanes menantikan kedatangan kembali Kristus, kebangkitan semua orang mati dan penghakiman terakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar